Sifat dasar manusia yang tidak pernah puas kadang membuat dirinya pada posisi yang salah, terlalu bernafsu hanya demi harta dan kedudukan sehingga lupa apa dan siapa dirinya sebelumnya.
Kisah klasik memang,dan inilah yang terjadi dihadapan saya sekarang.
Dulu sewaktu keluarga kami masih tinggal di rumah dinas (sebut saja keluarga X) ini merupakan salah satu teman dekat mama papa.
Keluarga X mempunyai 2 anak perempuan,dan mereka berdua ya teman main saya.
Tahun berganti,sampai papa akhirnya pensiun. Keluarga X masih bekerja di kantor yang sama dengan papa, bisa dibilang si X ini berkarir.
Sudah jelas pasti,setelah papa pensiun,ada jarak dari segi materi yang dimiliki orang tua saya dan keluarga X.
Tapi yang saya tidak habis pikir,hubungan baik ini terkikis hanya karena jarak tersebut. Istri si X yang bisa dibilang terlalu menganggap remeh,dan benar2 kurang beretika (menurut saya) meski pada orang yang lebih tua.
Tanpa ingin menghancurkan hubungan yang sudah hampir memburuk ini,akhirnya mama memilih menjauhi istri si X, ya sama saja kami sudah tidak berhubungan lagi dengan keluarga X.
Kenapa malah menjauh? untuk menghindari hubungan buruk ini terisi dengan kebencian..
Dan beberapa hari yang lalu,telepon genggam saya berbunyi,dan istri si X ini menelpon meminta tolong sesuatu ke saya. Saya sih ga masalah,meski disayangkan beliau menghubungi saya hanya ketika terdesak butuh..
dan entah kenapa,tiba2 beliau batal meminta bantuan saya,dan tanpa konfirmasi apa2...(padahal saya sudah mempersiapkannya)..
tante,apa tante ingat...dulu tante sudah saya anggap mama kedua bagi saya...tapi apa tante masih menganggap saya anak?
gambar dari friendster
tante,apa tante ingat...dulu tante sudah saya anggap mama kedua bagi saya...tapi apa tante masih menganggap saya anak?
gambar dari friendster