Hai, kalian kangen saya ngga? :|
Kebanyakan yang mau ditulis, tapi semua berhenti pada tahap draft dan bikin blog ini sedikit berdebu.
Hampir sebulan ini bener-bener ngga update dengan dunia social media, dunia perbioskop-an pun juga ga update. Kemarin akhirnya menyempatkan untuk refreshing nonton film, dan pilihan saya jatuh pada "Maleficent".
Seperti yang sudah-sudah, saya memang penyuka segala cerita dongeng. Bacaan saya waktu kecil ada putri ini putri itu saya lahap semua, sesudahnya tentu saja saya akan membayangkan seandainya saya jadi si putri dan menunggu pangeran berkuda putih. :))
----rada spoiler ya, kalau yang ga suka langsung skip aja----
Eh iya Maleficent (Angelina Jolie) di sini terlihat bener-bener kurus, agak seram dengan garis tulang pipinya. I like the Maleficent young than the older. Cantikan yang versi anak-anaknya, terlihat tirus tapi ga kurus-kurus banget. Ada beberapa scene yang terlihat dipaksakan, tapi yasudahlah toh ini film dongeng dan saya tetap suka-suka aja sama ini film. :))
Kebanyakan yang mau ditulis, tapi semua berhenti pada tahap draft dan bikin blog ini sedikit berdebu.
Hampir sebulan ini bener-bener ngga update dengan dunia social media, dunia perbioskop-an pun juga ga update. Kemarin akhirnya menyempatkan untuk refreshing nonton film, dan pilihan saya jatuh pada "Maleficent".
Source |
Masih ingat tidak cerita tentang Putri Aurora yang dikutuk akan tertidur begitu jarinya terkena jarum jahit dari mesin pemintal benang? Maleficent mengisahkan cerita legenda putri tidur yang sering kita baca dulu bukunya namun dengan sedikit berbeda.
"Once upon a time.."
----rada spoiler ya, kalau yang ga suka langsung skip aja----
Jalan cerita dari awal sih sama seperti pembuka cerita dongeng pada umumnya, ada dua negri (the Moors dan negeri manusia) yang bermusuhan dengan segala kisahnya si baik dan si jahat. Yang menarik kita disuguhi cerita dari awal sejarah kenapa ada peri jahat yang mengutuk Putri Aurora sampai akhirnya si putri tertidur dan dibangunkan oleh ciuman cinta sejati.
Maleficent muda Source |
Film berdurasi 135 menit ini sebenarnya sudah cukup lama ya, tapi menurut saya ada beberapa plot yang dipercepat dan digantikan dengan narasi si pendongeng. Jadi berasa ada yang kurang sih, film ini harusnya dibagi jadi dua episode saja biar puas. (*ditoyor)
Maleficent dewasa |
Di cerita dongeng "Sleeping Beauty" peri jahat yang mengutuk Putri Aurora, setau saya adalah peri yang menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuannya. Namun di film ini Maleficent sedikit berbeda, dia adalah peri baik yang dikhianati teman manusianya (sempat pacaran juga kayaknya). Sakit hati atas perlakuan Stefan (si teman manusianya), Maleficent akhirnya berubah menjadi peri jahat. Kurang lebih begitulah cerita awalnya.
para peri yang (harusnya) menjaga Aurora |
Eh iya Maleficent (Angelina Jolie) di sini terlihat bener-bener kurus, agak seram dengan garis tulang pipinya. I like the Maleficent young than the older. Cantikan yang versi anak-anaknya, terlihat tirus tapi ga kurus-kurus banget. Ada beberapa scene yang terlihat dipaksakan, tapi yasudahlah toh ini film dongeng dan saya tetap suka-suka aja sama ini film. :))
Penghuni The Moors |
Maleficent pada akhirnya dianggap fairy godmother oleh si Aurora (Elle Fanning), sayangnya si Raja terlalu terobsesi untuk membalas dendam ke Maleficent. Sebel sendiri kenapa ga mau baikan, kenapa harus dendam membara.#tsahh Putri Aurora yang di cerita aslinya dibangunkan dari tidur panjangnya dengan "true love kiss", di film ini si putri dibangunkan dari tidur (sejenaknya) dengan ciuman dari orang yang ga pernah terpikirkan. Eh tapi sepanjang film saya terus menebak-nebak sih akhir filmnya seperti apa. :))
Film ini lumayan menghibur, tapi memang yang menjadi daya tarik hanya akting Angelina Jolie dan ini film buatan Disney. Jalan ceritanya cenderung dipaksakan segera selesai, dari saat pertemuan Aurora dan Pangeran Philips, pertempuran Maleficent dan Raja Stefan, juga ketika Aurora tertidur dan akan dibangunkan dengan "true love kiss". Dari review-review luar yang saya baca sih sebagian menyalahkan script writernya, sebagian menyayangkan kenapa Disney membuat film yang menurut mereka kurang bagus.
Princess Aurora dan Prince Phillip |
Fyi, film ini termasuk kategori remaja-dewasa, banyak adegan yang rada creepy kasian kalau anak kecil diajak nonton film ini. Waktu saya menonton kemarin itu ada orang tua yang mengajak anak kecil juga sih, selama si anak diberi penjelasan mungkin gpp ya? Tapi sebaiknya ya jangan ajak anak kecil, film dongeng bukan berarti bisa ditonton semua umur juga.