#LingTrip,
Odori Park
Kamipun sampai di Sapporo Odori Park (odori = jalan besar), taman yang cukup terkenal di sini. Taman yang membelah kota Sapporo (utara dan selatan) ini memiliki panjang 1.500 meter, di ujung sebelah timurnya terdapat Sapporo Terebi Tou (Menara Televisi Sapporo). Di menara yang memiliki observation deck di ketinggian 90 meter ini kami bisa melihat suasana kota Sapporo dari ketinggian. Sapporo Snow Festival juga semakin jelas dilihat dari ketinggian ini, ada banyak salju dan patung es di sekitar Odori park. Kami membayar sekitar 720 yen/ orang untuk bisa naik ke obervation deck tersebut. Selama tujuh hari di awal bulan Februari, Sapporo berubah menjadi winter dreamland penuh kristal es dan salju putih. Kedinginan tapi bahagia, kamipun berkeliling sambil berfoto di sana-sini.
Ada banyak atraksi di sekitar Odori Park, salah satunya adalah bermain ice skating di dekat Sapporo Tower ini. Ada juga seluncuran es untuk anak kecil dan deretan stand makanan yang menyajikan berbagai masakan khas Hokkaido.
Shiroi Koibito Park
Puas dengan berkeliling di Odori Park, tujuan kami selanjutnya adalah pabrik cokelat khas Sapporo. Transportasi menuju Shiroi Koibito Park adalah dengan subway, pilih jalur Tozai subway line, dan berhenti di Miyanosawa station dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan dan biaya 280yen/ orang. Tempat ini adalah theme park buatan Ishiya, sebuah perusahaan cokelat lokal. Produk unggulannya adalah Shiroi Koibito Cookie, bentuknya dua butter cookies tipis yang berisi coklat putih.
Shiroi Koibito Park terbagi atas area bebas yang berisi toko, kafe dan restoran juga ada area berbayar yang isinya segala hal yang bertema cokelat. Kami bisa mencicipi berbagai jenis cokelat sekaligus menyaksikan pembuatan cokelat dan cookies di pabriknya secara langsung. Ada pilihan membuat cookie (1 jam 20 menit) atau menggambar cookie (30 menit) biayanya 972 yen dapat 1 cookie/orang dan biaya masuknya terpisah. Saya membeli beberapa cokelat, tidak banyak yang penting ada souvenir habis dari pabrik cokelat. :))
Sapporo Clock Tower
Kami naik kereta lagi menuju stasiun Sapporo untuk mengunjungi Sapporo Clock Tower (Tokeidai Kinenkan), bangunan ini dibangun pada tahun 1878 dan merupakan simbol sejarah dan budaya yang berada di tengah Sapporo. Bangunan tersebut masih terawat hingga kini, dan berfungsi sebagai museum menampilkan sejarah kota Sapporo. Untuk masuk kesana cukup membayar sebesar 200 yen/ orang dan kalau malam hari bangunan ini sangat indah dengan sinar-sinar lampunya.
Sapporo Beer Museum
Former Hokkaido Goverment Office Building
Hari ketiga kami bangun lebih awal karena ingin mengunjungi bangunan bersejarah di Hokkaido. Bangunan ini dibangun tahun 1888, bangunan bertembok merah ini cukup populer dan juga dikenal sebagai simbol dari Hokkaido Development Commision. Warna merah dari bangunan ini kontras sekali dengan salju yang mengelilinginya, cantik! Transportasi menuju ke bangunan cantik ini cukup menggunakan kereta subway menuju stasiun Sapporo, lokasinya tidak jauh dari stasiun. Tidak perlu membayar tiket untuk bisa masuk ke sini.
Bermimpi Bermain Dengan Salju di Hokkaido
Cukup lama saya tertegun dengan apa yang sedang dipijak. Akhirnya saya berhasil menjejakkan sepatu boot ke atas salju! Saya tidak ingat kenapa tiba-tiba kami mengambil liburan impulsif di awal tahun ini ke Jepang, tepat saat salju memenuhi hampir seluruh wilayah di Jepang. Waktu terbaik untuk berlibur ke Hokkaido adalah ketika summer atau winter. Masing-masing baik summer maupun winter punya lokasi favorit tersendiri bagi para pelancong.
Cuaca hari itu tidak terlalu dingin, untunglah karena sepertinya pasangan saya sudah menyiapkan itinerary cukup panjang untuk perjalanan kami kali ini. Brosur wisata yang saya pegang juga menunjukkan banyak hal yang bisa dilakukan di sini, mulai dari wisata budaya, alam maupun kuliner. Hari ini saya lebih memilih untuk menjelajah Sapporo ibukota prefektur Hokkaido yang juga merupakan kota terbesar di Jepang sekalian ingin melihat Sapporo Snow Festival (Yuki Matsuri). Festival Musim Dingin Sapporo ada di tiga tempat, yaitu Odori Site, Susukino Site dan Tsu Dome Site.
Cuaca hari itu tidak terlalu dingin, untunglah karena sepertinya pasangan saya sudah menyiapkan itinerary cukup panjang untuk perjalanan kami kali ini. Brosur wisata yang saya pegang juga menunjukkan banyak hal yang bisa dilakukan di sini, mulai dari wisata budaya, alam maupun kuliner. Hari ini saya lebih memilih untuk menjelajah Sapporo ibukota prefektur Hokkaido yang juga merupakan kota terbesar di Jepang sekalian ingin melihat Sapporo Snow Festival (Yuki Matsuri). Festival Musim Dingin Sapporo ada di tiga tempat, yaitu Odori Site, Susukino Site dan Tsu Dome Site.
Odori Park |
Odori Park
Transportasi untuk mencapai Odori Park dapat menggunakan kereta, pilih jalur kereta Nanboku, Tozai atau Toho subway yang menuju ke stasiun Odori. Taman tersebut ada disepanjang area stasiun. Kami yang tidak terbiasa dengan cuaca winter merasa super kedinginnan untuk berjalan menuju stasiun subway, akhirnya memilih lewat jalur bawah tanah. Sapporo Ekimae dori underground walkway merupakan jalur bawah tanah yang menghubungkan stasiun Sapporo dan stasiun Odori yang melalui jalur Nanboku. Di jalur bawah tanah ini dipenuhi dengan banyak pertokoan yang menjual souvenir, kami sempatkan berbelanja secukupnya mengingat masih banyak tempat yang akan dikunjungi. Odori Park ada di sebelah stasiun Odori, cukup dengan berjalan 10 menit saja dari JR Sapporo Station.
Sapporo Snow Festival |
Sapporo Snow Festival |
Kamipun sampai di Sapporo Odori Park (odori = jalan besar), taman yang cukup terkenal di sini. Taman yang membelah kota Sapporo (utara dan selatan) ini memiliki panjang 1.500 meter, di ujung sebelah timurnya terdapat Sapporo Terebi Tou (Menara Televisi Sapporo). Di menara yang memiliki observation deck di ketinggian 90 meter ini kami bisa melihat suasana kota Sapporo dari ketinggian. Sapporo Snow Festival juga semakin jelas dilihat dari ketinggian ini, ada banyak salju dan patung es di sekitar Odori park. Kami membayar sekitar 720 yen/ orang untuk bisa naik ke obervation deck tersebut. Selama tujuh hari di awal bulan Februari, Sapporo berubah menjadi winter dreamland penuh kristal es dan salju putih. Kedinginan tapi bahagia, kamipun berkeliling sambil berfoto di sana-sini.
a cute seals and tuna statue |
Ice skating for the adult |
Berseluncur~ |
Makanan ^^ |
Sapporo maps |
Shiroi Koibito Park
Puas dengan berkeliling di Odori Park, tujuan kami selanjutnya adalah pabrik cokelat khas Sapporo. Transportasi menuju Shiroi Koibito Park adalah dengan subway, pilih jalur Tozai subway line, dan berhenti di Miyanosawa station dengan waktu tempuh sekitar 15 menit perjalanan dan biaya 280yen/ orang. Tempat ini adalah theme park buatan Ishiya, sebuah perusahaan cokelat lokal. Produk unggulannya adalah Shiroi Koibito Cookie, bentuknya dua butter cookies tipis yang berisi coklat putih.
Ishiya Chocolate Factory |
Menuju Shiroi Koibito Park |
Shiroi Koibito Cookie |
Shiroi Koibito Park |
Shiroi Koibito Park terbagi atas area bebas yang berisi toko, kafe dan restoran juga ada area berbayar yang isinya segala hal yang bertema cokelat. Kami bisa mencicipi berbagai jenis cokelat sekaligus menyaksikan pembuatan cokelat dan cookies di pabriknya secara langsung. Ada pilihan membuat cookie (1 jam 20 menit) atau menggambar cookie (30 menit) biayanya 972 yen dapat 1 cookie/orang dan biaya masuknya terpisah. Saya membeli beberapa cokelat, tidak banyak yang penting ada souvenir habis dari pabrik cokelat. :))
Menggambar Shiroi Koibito Cookie |
Mengintip pembuatan Shiroi Koibito Cookies dari jendela museum |
Sugar Craft |
Shiroi Koibito Park |
Sapporo Clock Tower
Kami naik kereta lagi menuju stasiun Sapporo untuk mengunjungi Sapporo Clock Tower (Tokeidai Kinenkan), bangunan ini dibangun pada tahun 1878 dan merupakan simbol sejarah dan budaya yang berada di tengah Sapporo. Bangunan tersebut masih terawat hingga kini, dan berfungsi sebagai museum menampilkan sejarah kota Sapporo. Untuk masuk kesana cukup membayar sebesar 200 yen/ orang dan kalau malam hari bangunan ini sangat indah dengan sinar-sinar lampunya.
Sapporo Clock Tower |
Sapporo Beer Museum
Agak ambisius karena ingin ke empat tempat dalam satu hari, tapi sepertinya masih cukup waktu untuk mengunjungi satu museum lagi sebelum kembali ke penginapan. Transportasi menuju Sapporo Beer Museum dapat ditempuh dengan bus "Loop 88 Factory Line" (210 yen/orang) yang datang tiap 20 menit di depan Seibu Departement Store dekat Stasiun Sapporo. Atau bisa juga dengan berjalan kaki sekitar 25 menit dari Stasiun Sapporo, lumayan bisa mengirit 420 yen berdua tapi harus berjibaku dengan udara dingin Sapporo.
Sapporo Beer Museum merupakan satu-satunya Museum Beer yang ada di Jepang. Bangunan berdinding merah ini awalnya merupakan pabrik gula kemudian pada bulan Juli 1987 beralih fungsi menjadi museum. Tempat ini cukup direkomendasikan bagi wisatawan, namun karena kami berdua sampai kesana terlalu malam, akhirnya hanya berfoto-foto saja dari luar. Masuk ke Museum ini gratis, tapi waktunya hanya dari jam 10.30 sampai 18.30 waktu setempat. Setelah lelah kami kembali menuju ke penginapan dengan menggunakan subway. *pijit-pijit kaki*
Beer tasting tidak hanya ada di Sapporo Beer Museum, namun ada juga di bar kecil di dalam Sapporo Factory Shopping Centre.
Asahiyama Zoo
Hari kedua kami naik kereta menuju kota Asahikawa (sekitar 1,5jam), kota terbesar di Hokkaido setelah Sapporo. Dilanjutkan dengan naik bis nomor 41, 42 atau 47 dari Asahikawa Station menuju Kebun Binatang Asahiyama. Perjalanannya sekitar 40 menit dan biayanya 440yen/ orang.
Kami sampai tepat saat Pinguin Parade dimulai, hewan lucu yang biasanya hanya ada di film kini ada di hadapan saya. Tidak hanya itu, kebun binatang ini juga memelihara beruang kutub, anjing laut, serigala, dan banyak binatang lainnya. Biaya masuk ke Kebun Binatang Asahimaya adalah 820 yen/ orang.
Sampai di Asahikawa belum lengkap kalau belum mencoba Asahikawa Ramen. Sebenarnya ingin bisa ke Asahikawa Ramen Village, namun sepertinya kami sudah cukup kelaparan karena lupa bawa bekal makanan. Akhirnya makan di cafetaria yang ada di Asahiyama Zoo. Ramennya enak dengan harga yang masih masuk akal. Asahikawa Ramen berbeda dengan Sapporo Ramen, kalau di Sapporo bahan dasar kuah ramen berasal dari miso, di Asahikawa kuah ramennya menggunakan shoyu (soya sauce) untuk bahan dasar kuahnya.
Asahikawa Winter Festival
Ternyata juga ada festival musim dingin di Asahikawa, bahkan patung es yang ada di sini lebih besar daripada yang ada di Sapporo. Mau mengunjungi kedua festival ini bisa kok, toh jaraknya masih bisa ditempuh tidak sampai dua jam dengan kereta.
Susukino
Dari stasiun Asahikawa kami kembali ke stasiun Sapporo dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan subway menuju Susukino Site, cukup satu pemberhentian dari stasiun Odori. Susukino Site terkenal sebagai tempat yang ramai dengan hiburan malam mirip dengan Shinjuku di Tokyo, ada banyak hiburan yang tersedia mulai dari komplek pertokoan, bar, restoran karaoke dan pachinko (tempat hiburan bermain pinball).
Sapporo Ramen
Mumpung masih di dekat Sapporo dan pasangan trip saya sedang kelaparan, kamipun menuju ke restoran ramen. Namun kali ini kami ingin mencoba Sapporo Ramen namun versi halal, salah satu restoran yang direkomendasikan adalah restoran 'Houryu'. Houryu adalah restoran Jepang yang menyajikan Sapporo Ramen dan penting untuk dicatat, restoran ini muslim-friendly. Houryu didirikan sejak tahun 1957, dan merupakan salah satu restoran yang cukup terkenal di Sapporo.
Pemiliknya sampai bela-belain belajar bagaimana bisa membuat rasa Sapporo Ramen yang sama namun tanpa menggunakan bahan babi atau alkohol. Beliau juga memberikan tanda berwarna hijau pada peralatan makan yang khusus disajikan untuk tamu Muslim saja. Salah satu ramen yang menjadi andalan adalah Genghis Khan Ramen. Ramen dengan topping daging kambing yang cukup banyak ini tetap terasa enak dan memiliki kandungan lemak yang banyak, cocok dimakan di cuaca dingin seperti di Hokkaido.
Houryu alamatnya ada di Minami 6 jo Nishi 3, Chuo-ku, Sapporo City Hokkaido. Buka tiap hari Selasa sampai Sabtu jam 10.30 am - 03.00 am, dan hari Minggu atau libur jam 10.30 am sampai jam 02.00 am waktu setempat. No telp Houryu 011-511-0403, lebih lengkap bisa dibaca di web ini. Setelah lelah kami kembali menuju ke penginapan dengan menggunakan subway.
Sapporo Beer Museum |
Di dalam museum |
Kalau ikut tripnya bisa dapat beer tasting setelah berkeliling museum |
Asahiyama Zoo
Hari kedua kami naik kereta menuju kota Asahikawa (sekitar 1,5jam), kota terbesar di Hokkaido setelah Sapporo. Dilanjutkan dengan naik bis nomor 41, 42 atau 47 dari Asahikawa Station menuju Kebun Binatang Asahiyama. Perjalanannya sekitar 40 menit dan biayanya 440yen/ orang.
Asahikawa map |
Kami sampai tepat saat Pinguin Parade dimulai, hewan lucu yang biasanya hanya ada di film kini ada di hadapan saya. Tidak hanya itu, kebun binatang ini juga memelihara beruang kutub, anjing laut, serigala, dan banyak binatang lainnya. Biaya masuk ke Kebun Binatang Asahimaya adalah 820 yen/ orang.
Penguin Parade |
Penguin Parade |
Polar Bear |
Asahikawa Ramen |
Asahikawa Winter Festival
Ternyata juga ada festival musim dingin di Asahikawa, bahkan patung es yang ada di sini lebih besar daripada yang ada di Sapporo. Mau mengunjungi kedua festival ini bisa kok, toh jaraknya masih bisa ditempuh tidak sampai dua jam dengan kereta.
Giant snow sculpture (tema tiap tahun selalu berubah) |
Susukino
Dari stasiun Asahikawa kami kembali ke stasiun Sapporo dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan subway menuju Susukino Site, cukup satu pemberhentian dari stasiun Odori. Susukino Site terkenal sebagai tempat yang ramai dengan hiburan malam mirip dengan Shinjuku di Tokyo, ada banyak hiburan yang tersedia mulai dari komplek pertokoan, bar, restoran karaoke dan pachinko (tempat hiburan bermain pinball).
Susukino street |
Sculptures |
Membuat photo session |
Mumpung masih di dekat Sapporo dan pasangan trip saya sedang kelaparan, kamipun menuju ke restoran ramen. Namun kali ini kami ingin mencoba Sapporo Ramen namun versi halal, salah satu restoran yang direkomendasikan adalah restoran 'Houryu'. Houryu adalah restoran Jepang yang menyajikan Sapporo Ramen dan penting untuk dicatat, restoran ini muslim-friendly. Houryu didirikan sejak tahun 1957, dan merupakan salah satu restoran yang cukup terkenal di Sapporo.
Houryu Restaurant |
Warna hijau khusus peralatan makan untuk tamu muslim |
Pemiliknya sampai bela-belain belajar bagaimana bisa membuat rasa Sapporo Ramen yang sama namun tanpa menggunakan bahan babi atau alkohol. Beliau juga memberikan tanda berwarna hijau pada peralatan makan yang khusus disajikan untuk tamu Muslim saja. Salah satu ramen yang menjadi andalan adalah Genghis Khan Ramen. Ramen dengan topping daging kambing yang cukup banyak ini tetap terasa enak dan memiliki kandungan lemak yang banyak, cocok dimakan di cuaca dingin seperti di Hokkaido.
Genghis Khan Ramen |
Houryu alamatnya ada di Minami 6 jo Nishi 3, Chuo-ku, Sapporo City Hokkaido. Buka tiap hari Selasa sampai Sabtu jam 10.30 am - 03.00 am, dan hari Minggu atau libur jam 10.30 am sampai jam 02.00 am waktu setempat. No telp Houryu 011-511-0403, lebih lengkap bisa dibaca di web ini. Setelah lelah kami kembali menuju ke penginapan dengan menggunakan subway.
Former Hokkaido Goverment Office Building
Hari ketiga kami bangun lebih awal karena ingin mengunjungi bangunan bersejarah di Hokkaido. Bangunan ini dibangun tahun 1888, bangunan bertembok merah ini cukup populer dan juga dikenal sebagai simbol dari Hokkaido Development Commision. Warna merah dari bangunan ini kontras sekali dengan salju yang mengelilinginya, cantik! Transportasi menuju ke bangunan cantik ini cukup menggunakan kereta subway menuju stasiun Sapporo, lokasinya tidak jauh dari stasiun. Tidak perlu membayar tiket untuk bisa masuk ke sini.
Greeting from snowman |
Otaru
Selanjutnya kami berdua akan menghabiskan seharian mengunjungi Otaru, kota kecil yang populer dengan kanal dan bangunannya yang unik. Bangunan-bangunan bekas gudang di sepanjang kanal yang kini diubah menjadi restoran, museum dan pertokoan. Kami berjalan menyusuri Sakaimachi Street, kawasan ini memiliki banyak bangunan dengan arsitektur barat dan di setiap winter ada Otaru Snow Light Path Festival. Festival musim dingin dimana kota ini didandani dengan banyak lampu dan patung-patung es. Kombinasi antara kota yang bersalju dan lentera mungil yang berkilauan membuat kota ini menjadi sangat cantik.
Tidak hanya di jalanan dan tempat umum, bahkan toko-toko serta penduduk setempat juga menghias huniannya, sehingga menambah kemeriahan festival tersebut. Dua area resmi festival berada di Unga Kaijo area dan Temiyasen Kaijo area, keduanya cukup dekat tinggal berjalan kaki sekitar 15 menit dari stasiun. Tidak lupa kami mencicipi pastry bikinan Rokkatei, salah satu toko pastry yang cukup populer dan cukup ramai didatangi turis. Saya membeli beberapa pastry untuk kami makan, begitu keluar dari keramaian dalam toko tiba-tiba badan terasa limbung.
Saya berusaha mencari pegangan namun semua sudah gelap, dingin dan dingin.
Saya meringsuk pindah ke kasur, melirik remote AC yang disetel suhu 18 derajat, cukup dingin, pantas saja.
Sekarang saya jadi benar-benar tidak bisa tidur membayangkan seandainya mimpi saya untuk bisa jalan-jalan ke Jepang bisa terwujud. Pertimbangan begitu luasnya tempat di jepang yang ingin dikunjungi serta konsekuensi biaya membuat perjalanan ke Jepang harus benar-benar disiapkan. Kalau perlu saya mau jelajahi dari ujung ke ujung, dari musim ke musim. Jauhnya antar lokasi yang hendak dikunjungi ini bila ditempuh dengan kereta biasa bisa menjadi 14-15 jam. Shinkansen pun paling bisa menghemat sepertiganya saja itupun dengan harga super duper mahal.
Tapi kata nenek, ada kemauan pasti ada jalan. Saya tidak boleh hilang harapan karena sekarang dengan program inovasi perjalanan dari H.I.S. Travel kita bisa mengunjungi indahnya tempat-tempat di Jepang dengan biaya yang sangat terjangkau. Berbagai kota yang bisa kita kunjungi dengan paket wisata dari bersama H.I.S. Terutama sekarang dengan adanya program HAnavi yang merupakan kolaborasi antara H.I.S. dengan ANA (All Nippon Airways) yang memang dirancang khusus bagi wisatawan yang datang ke Jepang. HAnavi menyediakan paket Tiket Penerbangan Domestik dengan maskapai ANA dan beragam kombinasi Hotel dengan harga yang sangat murah. Mengapa mengggunakan penerbangan lokal? Kita bisa berhemat waktu perjalanan hingga lebih dari 10 jam, dan penghematan waktu tersebut bisa kita manfaatkan untuk mengunjungi sebanyak mungkin tempat di Jepang karena waktu wisata kita sangatlah berharga. Paket HAnavi ini biasanya dihitung dengan keberangkatan dari Tokyo atau dari Osaka.
Oke, sekarang siapkan jaket winter dan kemasi barang untuk segera mewujudkan mimpi menyambut musim dingin di Hokkaido bersama H.I.S. Winter Trip Blogging Competition!
Peta Otaru |
Otaru snow light path |
The light and snow |
Rokkatei and others shop |
Saya berusaha mencari pegangan namun semua sudah gelap, dingin dan dingin.
"Kamu gakpapa?"
Saya membuka mata dan melihat sang suami yang khawatir..
" Ini di mana? Kok dingin banget?!"
"Di kamar lah, kamu tidur ngigau, trus tau-tau gedebug aja ke lantai"
Saya berusaha membuka mata, tidak percaya.
"Kenapa malah bengong?"
Saya meringsuk pindah ke kasur, melirik remote AC yang disetel suhu 18 derajat, cukup dingin, pantas saja.
Sekarang saya jadi benar-benar tidak bisa tidur membayangkan seandainya mimpi saya untuk bisa jalan-jalan ke Jepang bisa terwujud. Pertimbangan begitu luasnya tempat di jepang yang ingin dikunjungi serta konsekuensi biaya membuat perjalanan ke Jepang harus benar-benar disiapkan. Kalau perlu saya mau jelajahi dari ujung ke ujung, dari musim ke musim. Jauhnya antar lokasi yang hendak dikunjungi ini bila ditempuh dengan kereta biasa bisa menjadi 14-15 jam. Shinkansen pun paling bisa menghemat sepertiganya saja itupun dengan harga super duper mahal.
Tapi kata nenek, ada kemauan pasti ada jalan. Saya tidak boleh hilang harapan karena sekarang dengan program inovasi perjalanan dari H.I.S. Travel kita bisa mengunjungi indahnya tempat-tempat di Jepang dengan biaya yang sangat terjangkau. Berbagai kota yang bisa kita kunjungi dengan paket wisata dari bersama H.I.S. Terutama sekarang dengan adanya program HAnavi yang merupakan kolaborasi antara H.I.S. dengan ANA (All Nippon Airways) yang memang dirancang khusus bagi wisatawan yang datang ke Jepang. HAnavi menyediakan paket Tiket Penerbangan Domestik dengan maskapai ANA dan beragam kombinasi Hotel dengan harga yang sangat murah. Mengapa mengggunakan penerbangan lokal? Kita bisa berhemat waktu perjalanan hingga lebih dari 10 jam, dan penghematan waktu tersebut bisa kita manfaatkan untuk mengunjungi sebanyak mungkin tempat di Jepang karena waktu wisata kita sangatlah berharga. Paket HAnavi ini biasanya dihitung dengan keberangkatan dari Tokyo atau dari Osaka.
Oke, sekarang siapkan jaket winter dan kemasi barang untuk segera mewujudkan mimpi menyambut musim dingin di Hokkaido bersama H.I.S. Winter Trip Blogging Competition!
Semoga bukan mimpi lagi. ^^ Tak doakan menang. ^^
ReplyDeleteAMIN!^^
Deletesemoga bisa kesana ya :)
ReplyDeleteInformatif .. sdh saya klik juga banner lombanya, semoga menang .. oya yg bertanda hijau utk muslim itu benar adanya, kalau menang hub aza saya ... saya ada beberapa teman disana
ReplyDeleteHehehe, good luck ya :) .
ReplyDeleteJadi teringat perjalanan ke Hokkaido tahun lalu :D .
Menarik ya? Akk makin pingin ke Jepang! 😂
Deleteikut mendoakan semoga menang jalan-jalan ke Jepang
ReplyDeleteamin mbak Lidyaa :*
DeleteOMG,gara2 baca ini, trip ku ke jepang feb 2017 nanti jd pgn diubah lg itinerary nya :D.. kita ga masukin hokkaido sih... tp sbnrnya pgn kesanaaa .... apalagi ada festival snow itu...
ReplyDeleteAku mau diajak gratisan ke sana, mau main salju
ReplyDeleteNtar kamu ga bisa pose eksotis lhoo
DeleteGood luck Linda! Semoga mimpinya jadi kenyataan yaaa! \o/
ReplyDeleteAmin chika 😘 kiss
DeleteSemoga impian kak Linda terkabul dah. Semoga impian kak Linda jadi kenyataan.
ReplyDeletesemoga menang dan brangkat ke jepang ya
ReplyDeleteamin Kak! :D
Deletesapporo itu eksotis ya kak
ReplyDeletemenarik untuk dikunjungi! :D
Deletekapan ya bisa bermain dengan salju -___-
ReplyDeleteAyo nabung atau cari kuis buat bisa jalan-jalan :))
DeleteÆ°ah ceritanya hidup banget... semoga tererealisasi mbak... baik dibayarin... maupun menang lomba.... :))
ReplyDeleteSaya ikutan mimpi ya...
ReplyDeletehokkaido emang gokil. gue juga pingin ngerasain salju... seumur hidup belum pernah megang salju :")
ReplyDeletePantesan aja Irfan Bachdim betah tinggal di Sapporo, ternyata keren-keren ya tempat wisata di sana. Semoga menang dan mimpinya bisa jadi kenyataan ya, mbak Linda. :D
ReplyDeleteSalam kenal, mbak. :)
Penjaja Kata
hokaido kerennnn ... apalagi pas ada salju ... maklum orang negeri tropis ...
ReplyDeletesemoga menang perlombaannya ...
hokaido take me there
ReplyDeleteLoh kirain beneran udh ke jepang, hehe.. soalnya isinya informatif.. semoga sukses dgn lombanya ;)
ReplyDeleteah terimakasih
Deletesayang belum rejeki saya ;))
Lucu banget yaaa liat parade pinguin
ReplyDeletesemoag kita bisa segera kesana yaaa kak
Seru juga ya kak disana, semoga bisa nyusul kesana juga :D
ReplyDeleteNonton film box office
huaa.cookies..yummy
ReplyDelete