#LingTrip,
Paginya saya bangun cukup pagi karena harus bersiap-siap untuk acara hari itu. Sekalian saya ingin berkeliling dan melihat-lihat isi Hostel ini. Saya segera turun dari tempat tidur dan memasukkan tas ke locker.
The Lounge
Untuk masalah kebersihan, ya saya cukup kesal dengan toilet yang membuat saya tidak bisa mandi. :|
Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga tinggal bersama dengan orang dari berbagai penjuru negara. :)
Overall pendapat saya tentang The Port ini:
What I love : The location ; the view; the staff; the beds; the lobby and they provide water dispenser for free
What I Hate: Bad experience with the toilets; no towels (you need to rent from them) and no hook in the bathroom.
#Lingtrip One Night at The Port by Quarters Hostel in Singapore
the orange signs |
Minggu lalu saya mencoba salah satu hostel yang reviewnya cukup bagus di sini, mumpung lagi single trip ke Singapura. Malam itu pesawat saya delay, sehingga baru jam 22.00 waktu Singapore mendarat. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya sampai di kawasan Clarke Quay Singapore.
Awalnya saya cukup bingung menentukan hostel yang akan saya jadikan tempat transit satu malam ini. Sampai akhirnya saya memilih Quaters Hostel Singapore. Sayangnya, hostel tersebut penuh, jadinya saya dipindahkan ke The Port by Quarters Hostel ini.
front door |
Lokasi
Saya baru tau kalau kawasan ini termasuk kawasan ramai ketika malam hari, banyak cafe dan restoran pinggir jalan yang dipenuhi oleh para wisatawan. Setelah turun dari taksi di sekitaran Raffles Place Station, kemudian berjalan menyusuri cafe, pubs dan bars sampai menemukan papan orange bertuliskan "The Port".
Lobby
Untuk memasuki hostel ada tombol khusus yang harus ditekan, nantinya akan ada staff mereka yang menyambut. Namun karena saya datang sudah cukup malam dan resepsionis hostel sudah tutup, lumayan bingung ketika sampai di sana. Untungnya ada penghuni lain yang mau masuk ketika saya datang, langsung ikut masuk dan naik ke lantai dua. Lobby hostel terletak di lantai dua, sisi sebelah kanan, sedangkan sisi sebelah kirinya adalah lorong kamar no 1-20.
Saya datang sudah cukup malam, dan pintu lobby tertutup serta tidak ada orang melintas. Sepuluh menit pertama saya habiskan dengan berusaha menghubungi no telepon yang tertera di pintu, namun tidak berhasil. Saya sudah menyerah dan memutuskan untuk mencari Mc Donalds 24 jam saja untuk menunggu pagi, sampai akhirnya menemukan tulisan self check-in. Jadi untuk para tamu yang datang di luar waktu jam resepsionis buka, mereka sudah menyiapkan self checkin, lengkap dengan petunjuk nomor bed dan kuncinya. YAY! Ga jadi terlantar di jalan. :))
Self check-in at The Port Hostel Singapore |
Lega banget begitu menemukan nama saya di kantung-kantung ini, letak petunjuk ini harusnya kelihatan jelas sih. Namun karena saya lagi fokus cari resepsionis jadi ga kelihatan, HAHA. Kalau check in normal, seharusnya setelah masuk lobby akan bertemu dengan resepsionis. Copy paspor dan deposit SG$10 untuk jaminan keycard. Tapi karena saya kasusnya self check in jadi tanpa deposit lagi.
Kamar
Kalau biasanya di hotel ada nomor kamar, di sini yang tersedia adalah nomor bed. The Port ini semacam capsule style hostel, jadi kamu akan sharing satu kamar besar dengan banyak orang. Yang membedakan The Port dengan hostel lainnya adalah ada penutup di setiap bed, jadi ada sedikit privacy untuk penghuninya. Oh iya sebelum masuk ke kamar ada aturan untuk melepaskan sepatu dan diletakkan di luar kamar, tapi tetap saja ada yang memasukkan sepatunya ke kamar.
the room |
Sepertinya hanya ada dua lantai untuk kamar ini, bed nomor 1-20 di lantai dua dan bed nomor 31-40 di lantai tiga. Setiap tempat tidur dilengkapi dengan fold-out table (meja lipat), lampu, gantungan baju, universal plug, bantal dan selimut serta lemari penyimpanan di sisi bawah. Kebetulan nomor bed saya 31, dan itu harus memanjat dulu. Sedangkan lemari penyimpanan saya ada di sisi tempat tidur bagian bawah. Daripada bolak-balik dan membuat bising waktu itu saya memutuskan membawa tas pakaian ke atas tempat tidur. Toh ringan ini, mungkin keputusan saya itu akan berbeda ketika yang dibawa berupa koper yang cukup berat.
the bed |
Don't you worry about your stuff in locker. Locker itu terkunci dan membukanya hanya bisa dengan keycard yang kamu pegang.
For me, this is enough. Meskipun agak insecure karena isi kamar bercampur antara pria dan wanita, tapi cukup untuk istirahat. Selesai mengabari keluarga dan pacar, saya terdiam memikirkan letak kamar mandi dan cara untuk berganti pakaian :)) Secara tidak ada brief mengenai letak kamar mandi dan ruang ganti pakaian.
Beruntung saya orangnya cukup well prepared, tisue basah dan kapas pembersih sungguh menyelamatkan kulit saya malam itu. Setelahnya saya pun bersiap untuk tidur, meski tidak terbiasa tidur dengan lampu dimatikan, namun terpaksa saya matikan. Dan ketika saya hendak tertidur pulas, tetangga sebelah mengorok dengan indahnya, tetangga bawah mengobrol di telepon dengan nyaringnya serta tetangga depan berpacaran dengan lampu menyala. Jadi seperti ini rasanya tidur di Hostel! :))
The Port memiliki Wifi yang bisa digunakan secara gratis, saya langsung menyalakan lagu dan memasang headset demi bisa beristirahat.
Paginya saya bangun cukup pagi karena harus bersiap-siap untuk acara hari itu. Sekalian saya ingin berkeliling dan melihat-lihat isi Hostel ini. Saya segera turun dari tempat tidur dan memasukkan tas ke locker.
the changing room |
Lantai tiga berisikan dua ruangan, kamar tempat saya menginap dan lounge. Saya sempat ragu masuk ke ruangan lounge, takut salah. Akhirnya saya fokus melihat isi kamar dulu dan menemukan changing room ini .
the view |
Di sisi lain kamar ada meja dengan kaca, sepertinya tempat untuk berias dan juga jendela besar dengan view yang cantik.
The Lounge
Akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka The Lounge yang ternyata isinya adalah kamar mandi dan tempat mencuci pakaian. Ada empat kamar mandi yang disediakan, sewaktu saya masuk ada tiga yang sedang terisi. Sayangnya ketika saya akan menggunakan kamar mandi ke empat, mimpi buruk itu terjadi. Ada yang meninggalkan oleh-oleh di kamar mandi tersebut. Yaiks.
the bathrooms |
Kamar mandi di The Port menyediakan sabun, air panas dan tisue toilet namun tanpa shampoo amupun handuk.
Mesin cuci tersedia dan sepertinya bebas digunakan oleh siapa saja, kurang tahu kalau semisal nantinya ada biaya tambahan.
Amenities
Salah satu hal terpenting ketika berada di luar negeri itu adalah internet, namun biaya roaming ya ga murah juga. Untungnya The Port menyediakan Wi-Fi gratis yang ga asal gratis, saya bahkan bisa streaming youtube dengan lancar malam itu.
the lobby |
details |
Sarapan di The Port mulai dari jam 08.00 sampai dengan 09.30, namun saya skip sarapan di sini karena harus check out dan berpindah lokasi. Tapi mereka ada free cup coffee untuk gelas pertama, serta juice dan milk sambil menunggu sarapan siap.
the stairs |
Servis dan Kebersihan
Saya ga bisa banyak mereview hal ini karena kunjungan saya cukup singkat di The Port, tapi resepsionisnya cukup ramah dan mau menjawab semua pertanyaan saya sih. :)
Untuk masalah kebersihan, ya saya cukup kesal dengan toilet yang membuat saya tidak bisa mandi. :|
Tapi mau bagaimana lagi, namanya juga tinggal bersama dengan orang dari berbagai penjuru negara. :)
Overall pendapat saya tentang The Port ini:
What I love : The location ; the view; the staff; the beds; the lobby and they provide water dispenser for free
What I Hate: Bad experience with the toilets; no towels (you need to rent from them) and no hook in the bathroom.
around The Port Hostel Singapore |
Buat kamu yang ingin merasakan nightlife nya Singapore, mungkin bisa coba menginap di The Port. Lokasinya dikelilingi oleh banyak macam restoran, pubs dan bars ada banyak pilihan untuk menikmati minuman, karaoke atau hanya bersosialisasi dengan masyarakat lokal setempat. Lokasinya tepat di belakang Clarke Quay, tinggal jalan kaki dari MRT dan ATM juga banyak tersedia.
Buat saya pribadi, dalam memilih tempat menginap kebersihan toilet sangat penting. Dan pengalaman di The Port buat saya scorenya 6/10.
------
The Port by Quarters Hostel
http://theport.stayquarters.com/
50 Boat Quay | 2nd Floor, Singapore 049839, Singapore (2nd floor of a shop house)
+65 68166960
email: theport@stayquarters.com
Selalu ada vas besar di setiap sisi tangga |
Mantap reviewnya detail sekali, bisa buat refernsi nih kalo ke singapore..
ReplyDeleteSilakan :)
DeleteOh itu semacam kayak dormitori atau sharing room ya...
ReplyDeletewah ikutan couchsurfing gak kak...
Duh, singapur. Duh...
ReplyDeleteboleh juga nih idenya datang malam supaya ga kena deposit #loh
ReplyDeletedepositnya murah kok :))
Deletelagian bakal dibalikin juga :))
Eh kalo hostel kayak nya ngak ada yg nyediain handuk gratis yaaa, gw suka bawa kanebo biar simple
ReplyDeleteseriusan kanebo?
Deletekanebo yang buat kendaraan itu?:))
viewnya asyik yaa
ReplyDeletesendirian banget mbak ke SGnya?? Yaa tau gitu bisa bareng kita, aku soalnya takut kl sendirian jalan ke negara org, takut dideportasi :( hhahah
ReplyDeleteHaha iya, pengalaman pertama kali sendirian
Deleteseru juga baca petanya
Ah, sharing yang amat sangat menyenangkan
ReplyDeletesalam
gabrilla
Serba serbi juga ya kalau kt mau nginap di hostel.. Ada yang ngorok,ada yg suka lampu dimatikan, yang lain pengen dihidupkan :D wkwkwk....Untung aku yg suka lampu mati..
ReplyDeleteTapi kalau emang mikrin budget ya nggak ada salahnya dicoba :)
tangganya semacam lumayan buat olahraga ya mb :D
ReplyDeletesuka sama lokasi tempatnya. jd kalau jenuh tinggal nyebrang dehh,, secara tempat hiburan malam tersohor kan huhuhu
ReplyDeletedasar nak dugem
Delete
ReplyDeletejual viagra
viagra asli
obat kuat viagra
viagra jakarta
obat kuat jakarta
pil biru
toko viagra
viagra usa
viagra original
obat viagra
obat kuat viagra
viagra asli
toko viagra
viagra
viagra asli