#LingTrip,
Pernah terbayang ga mengunjungi pulau yang katanya penuh dengan ular?
Untuk mencapai Pulau Liwutongkidi, kita dapat menempuh perjalanan laut selama 30- 40menit menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Topa, Kota Baubau. Perahunya tidak terlalu besar, transportasi laut tradisional yang kami gunakan ini terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar tiga meter untuk panjangnya dan satu meter lebarnya. Cukup kecil buat menampung kami yang cukup berat karena membawa peralatan kamera tripod dan teman-temannya.
Oh iya saya sempat mengambil beberapa footage (cukup) cantik selama di Pulau Liwutongkidi (Pulau Ular), Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Nanti tonton ya di youtube! 👻👻👻👻
Trus bertemu ular ga di Pulau Liwutongkidi? Alhamdulillah engga, katanya sih ada sumur dalam tempat si ular berada. Entah benar atau tidak, tapi saya ga bertemu dengan salah satunya. Kalau bertemu ya saya kabur juga sih, takut. 😐
Oh iya untuk naik perahu dari dermaga Pelabuhan Topa menuju Pulau Liwutongkidi (Pulau Ular) tadi biayanya sekitar IDR 300.000 (harga per 2018) untuk pulang pergi dan satu kapal bisa muat sampai 8 orang (kalau tidak salah ingat).
Jelajah Kota Baubau: Bertemu Ular di Pulau Liwutongkidi
Pengumpul konten - Difoto oleh @Wiranurmansyah |
Salah satu tempat yang saya kunjungi ketika sedang berada di Pulau Buton Sulawesi Tenggara adalah Pulau Liwutongkidi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pulau Ular. Sebuah pulau indah tak berpenghuni yang memiliki garis pantai putih lembut serta hamparan padang rumput yang luas dan dipagari dengan deretan pohon kelapa yang menjulang tinggi.
Salah satu pulau yang wajib kamu kunjungi kalau sedang berada di Buton, pulaunya tidak terlalu besar namun cukup cantik dan ga ada polusi udara (yaiyalah). Kabarnya Pulau Liwutongkidi dijuluki sebagai Pulau Ular karena pulau ini penuh dengan hewan melata. Tapi selama saya dan teman-teman di sana, kami (untungnya) tidak banyak bertemu dengan hewan melata tersebut.
Perahu untuk menyeberang ke Pulau Ular |
Untuk mencapai Pulau Liwutongkidi, kita dapat menempuh perjalanan laut selama 30- 40menit menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Topa, Kota Baubau. Perahunya tidak terlalu besar, transportasi laut tradisional yang kami gunakan ini terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar tiga meter untuk panjangnya dan satu meter lebarnya. Cukup kecil buat menampung kami yang cukup berat karena membawa peralatan kamera tripod dan teman-temannya.
Disarankan bawa drybag kalau mau ke tempat-tempat yang berair kayak gini, kemarin waktu menembus laut beberapa kali air laut masuk lewat samping kanan dan kiri perahu. Saya langsung memeluk tas dengan erat, takut basah. :))
Angin sepoi-sepoi, pantai putih dan air yang bening. SURGA! |
Tapi semua keluh kesah perjalanan jadi terobati begitu melihat pulau dengan hamparan pasir putih yang cantik banget dari jauh. Sekilas terlihat ada dermaga kecil, namun sepertinya sudah tidak dipakai lagi. Jadi kami turun dari perahu dengan (sedikit) melompat dari tepian perahu.
Kegiatan selama di sana, berfoto-foto |
Kami menghabiskan sekitar satu jam di sana. Ada yang sibuk berfoto-foto di padang rumputnya, ada juga yang sibuk berfoto di dermaga yang rusak tadi. Nah kalau saya sediri sibuk bermain dengan bercanda dengan hempasan air laut di tepian pantainya. Sumpah betah banget di sini, udaranya bersih airnya jernih meski kami dilarang berenang (entah karena apa, saya nurut kata guide aja) tapi tetap rasanya bahagia banget bertemu dengan pantai secantik ini.
Bahagia banget bisa menguasai pantai kayak gini |
Oh iya saya sempat mengambil beberapa footage (cukup) cantik selama di Pulau Liwutongkidi (Pulau Ular), Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Nanti tonton ya di youtube! 👻👻👻👻
Padang rumput dengan kondisi rumput yang lumayan padat, sempat ngeri takut ada binatangnya :| |
Kalau ditanya, ingin balik lagi kesana ga?
Saya ingin banget, tapi sepertinya menunggu harga tiket lokal lebih bersahabat dulu baru bisa main-main ke Indonesia sisi timur lagi. :))Trus bertemu ular ga di Pulau Liwutongkidi? Alhamdulillah engga, katanya sih ada sumur dalam tempat si ular berada. Entah benar atau tidak, tapi saya ga bertemu dengan salah satunya. Kalau bertemu ya saya kabur juga sih, takut. 😐
Oh iya untuk naik perahu dari dermaga Pelabuhan Topa menuju Pulau Liwutongkidi (Pulau Ular) tadi biayanya sekitar IDR 300.000 (harga per 2018) untuk pulang pergi dan satu kapal bisa muat sampai 8 orang (kalau tidak salah ingat).
Wah bagus banget nih pantainya. Jadi, penasaran sama yang di yt
ReplyDeletesilakan nonton yang di youtube ya ;)
DeleteKeren banget fotonya. Suka sama fotonya wkwk
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteItu ke Pulau Ular emang ada ularnya kah ? :v
ReplyDeletekatanya si, aku ga pingin liat
DeleteBagus banget ya Pulaunya. Jadi, pingin ke pantai nih
ReplyDeletetapi masih musim ujan ga si
DeleteWisata Pulau Ular ini bagus banget ya. Kapan ya bisa ke sana wkwk
ReplyDeleteyuk kesana
Delete